Skip to content

Selasa, 30 Juni 2015

suksesi ketua aji denpasar periode 2015-2018

Hari Puspita Terpiilih Jadi Ketua Aji Denpasar

Kamis, 14 Mei 2015 05:34 WIB
Denpasar (Antara Bali) - Hari Puspita, jurnalis yang kini menjadi redaktur pelaksana di Harian Radar Bali, terpilih menjadi Ketua Aliansi Jurnalis Independen Kota Denpasar periode 2015-2018, dalam pemilihan yang dilaksanakan serangkaian Konferensi V AJI Denpasar.

"Dengan kepercayaan yang telah diberikan rekan-rekan AJI kepada saya, saya ingin ke depannya dapat membawa AJI kepada `khitohnya` sebagai organisasi jurnalis yang benar-benar independen," kata Hari Puspita, usai pemilihan tersebut, di Denpasar, Rabu.

Hari Puspita dalam pemilihan itu berpasangan dengan Feri Kristianto (pewarta Bisnis Indonesia). Pasangan ketua dan sekretaris AJI untuk periode tiga tahun ke depannya itu unggul 24 suara dibandingkan pesaingnya pasangan Kambali Zutas-Yuda Riyanto.

Pemilihan sendiri dilaksanakan dengan mekanisme voting tertutup oleh para anggota AJI Denpasar yang masing-masing anggota memiliki satu hak suara. Dengan terpilihnya Hari Puspita, sekaligus resmi menggantikan posisi yang sebelumnya dipegang oleh Rofiqi Hasan untuk dua periode kepengurusan.

"Tantangan independensi jurnalis saat ini sangat berat. Apalagi beberapa bulan ke depan di enam kabupaten dan kota di Bali akan digelar pilkada serentak," ucap jurnalis yang bekerja untuk salah satu anak media grup Jawa Post itu.

Kondisi tersebut, menurut pria yang akrab dipanggil Pipit ini, sangat rentan menggoda "iman" para jurnalis. Belum lagi ada kepentingan internal dari pemilik media yang ikut masuk dalam perhelatan politik itu.

"Tantangan independensi dari pihak internal seperti pemilik maupun pemodal media, saya lihat relatif sulit untuk dihindari para jurnalis, ketimbang tantangan eksternal yang masih memungkinkan celah untuk menghindar," kata mantan anggota Komisi Etik AJI Denpasar itu.

Di sisi lain, jurnalis yang sudah bekerja di perusahaan media selaman 17 tahun itu melihat tidak sedikit para "kuli tinta" yang kondisinya belum sejahtera.

"Oleh karena itu, sangat perlu adanya persamaan persepsi tentang masalah independensi ini. Di samping juga akan digelar berbagai pelatihan untuk sama-sama mengingatkan persoalan independensi para jurnalis," ujar Pipit.

Tidak kalah penting juga, tambah dia, para anggota AJI yang muda dan potensial hendaknya mendapat pembinaan yang bagus sehingga mereka bisa lebih independen terhadap profesi yang disandang.

Dalam konferensi AJI Denpasar itu dirumuskan pula program kerja untuk tiga tahun ke depan, pernyataan sikap dan rekomendasi AJI Denpasar, serta penyampaian laporan pertanggungjawaban pengurus AJI periode sebelumnya. (*)

0 komentar:

Posting Komentar